Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan asal Kanada menemukan adanya ramuan kuat yang dapat membunuh kanker secara alami dan tanpa efek samping hanya dalam 2 hari! Berita bagus ini datang dari University of Windsor, di mana para ilmuwan telah memeriksa efek dari tanaman dandelion terhadap kanker sejak tahun 2009. Proyek penelitian ini dimulai ketika seorang ahli onkologi menemukan hubungan antara teh akar dandelion terhadap penurunan risiko penyakit kanker.
Pamela Ovadje adalah kandidat pasca doktoral di Universitas yang telah menemukan manfaat dari akar tanaman ini. “Seorang onkologist yang bekerja sama dengan kami, memberi tahu kami terjadi pemulihan luar biasa pada pasien yang minum teh akar dandelion sehari-harinya. pasien dari akar dandelion. Kami segera mulai meneliti teh ini untuk melihat bagaimana pasien lain bereaksi terhadapnya, tapi kami sangat skeptis. Karena saya pikir dandelion itu tumbuh di mana-mana, dan jika memang ada sesuatu yang baik di dalamnya, orang pasti sudah lama tahu,” kenangnya.
“Sejak memulai proyek ini, kami mengeluarkan ekstrak akar dandelion dan menerapkannya pada berbagai jenis kanker manusia di laboratorium. Di laboratorium, kami mengamati keefektifannya terhadap sel leukemia, kanker usus besar dan kanker pankreas, dan leukemia myelomonocytic kronis. Kami telah menemukan bahwa akar dandelion sangat kuat berpengaruh pada sel-sel kanker itu tanpa merusak sel sehat. Selain itu penelitian telah mengkonfirmasi khasiatnya terhadap tikus yang mendapat transplantasi sel kanker manusia, “kata Ovadje.
Ekstrak akar dandelion telah disetujui untuk uji coba manusia sejak tahun 2015 dan sedang dalam tahap pertama penelitian untuk pengobatan limfoma dan leukemia. Dr Sciarra Pandi, seorang ahli biokimia di Universitas dan salah satu pimpinan dalam penelitian ini, menganggap ekstrak tanaman ini merupakan salah satu solusi alami yang paling kuat untuk melawan penyakit mematikan tersebut.
Bagaimana cara kerjanya?
Ekstrak bekerja dengan menginduksi apoptosis pada sel kanker. Dalam istilah yang lebih sederhana, yaitu membuat sel kanker melakukan bunuh diri tanpa membahayakan sel sehat dengan cara apapun. Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, namun penelitian ini telah menunjukkan banyak potensi dan mungkin menjadi dasar untuk pengobatan di masa depan.
sumber: http://naturalhealingmagazine.net
Pamela Ovadje adalah kandidat pasca doktoral di Universitas yang telah menemukan manfaat dari akar tanaman ini. “Seorang onkologist yang bekerja sama dengan kami, memberi tahu kami terjadi pemulihan luar biasa pada pasien yang minum teh akar dandelion sehari-harinya. pasien dari akar dandelion. Kami segera mulai meneliti teh ini untuk melihat bagaimana pasien lain bereaksi terhadapnya, tapi kami sangat skeptis. Karena saya pikir dandelion itu tumbuh di mana-mana, dan jika memang ada sesuatu yang baik di dalamnya, orang pasti sudah lama tahu,” kenangnya.
“Sejak memulai proyek ini, kami mengeluarkan ekstrak akar dandelion dan menerapkannya pada berbagai jenis kanker manusia di laboratorium. Di laboratorium, kami mengamati keefektifannya terhadap sel leukemia, kanker usus besar dan kanker pankreas, dan leukemia myelomonocytic kronis. Kami telah menemukan bahwa akar dandelion sangat kuat berpengaruh pada sel-sel kanker itu tanpa merusak sel sehat. Selain itu penelitian telah mengkonfirmasi khasiatnya terhadap tikus yang mendapat transplantasi sel kanker manusia, “kata Ovadje.
Ekstrak akar dandelion telah disetujui untuk uji coba manusia sejak tahun 2015 dan sedang dalam tahap pertama penelitian untuk pengobatan limfoma dan leukemia. Dr Sciarra Pandi, seorang ahli biokimia di Universitas dan salah satu pimpinan dalam penelitian ini, menganggap ekstrak tanaman ini merupakan salah satu solusi alami yang paling kuat untuk melawan penyakit mematikan tersebut.
Bagaimana cara kerjanya?
Ekstrak bekerja dengan menginduksi apoptosis pada sel kanker. Dalam istilah yang lebih sederhana, yaitu membuat sel kanker melakukan bunuh diri tanpa membahayakan sel sehat dengan cara apapun. Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, namun penelitian ini telah menunjukkan banyak potensi dan mungkin menjadi dasar untuk pengobatan di masa depan.
sumber: http://naturalhealingmagazine.net
